Majas asosiasi disebut juga sebagai majas perumpamaan. Contoh :
1. Sikapnya sangat keras seperti batu.
2. Kenaikan harga BBM ini bagai tali yang melilit leher rakyat kecil.
3. Cintaku padamu bak telur diujung tanduk.
4. Lihatlah kedua wanita itubagaikan pinang dibelah dua.
5. Para penguasa itu seperti kacang lupa akan kulitnya.
6. Ucapanmu hanyalah tong kosong yang nyaring bunyinya.
7. Hidup tanpa ujian ibarat sayur tanpa garam.
8. Sekarang ini mencari pekerjaan bagai mencari jarum di tumpukan jerami.
9. Meski ia lahir dari keluarga yang sederhana, namun semangatnya seperti bara api.
10. Lihatlah! Tanganmu bagaikan tongkat sihir.
2. Majas Metafora
Majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lainnya yang memiliki kesamaan. Contoh :
- Andi tidak pernah dimarahi oleh bapaknya karena dia adalah anak emas di keluarganya.
- Si Lintah Darat itu mendapatkan azab yang sangat pedih sebelum dia meninggal dunia.
- Ayo lekas berangkat! Sang penguasa waktu tidak akan menunggu kita.
- Malam ini Dewi malam tidak menampakkan dirinya.
- Si jago merah telah menghabiskan puluhan rumah dan toko dalam waktu semalam.
- Bu Aisyah telah mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa selama 10 tahun.
- Sampah masyarakat itu sangat dibenci karena bertindak sewenang – wenang kepada semua orang.
- Janganlah membuang jendela ilmu itu, lebih baik memberikan kepada orang yang ingin membacanya.
- Para tikus yang berada di Senayan mulai kebakaran jenggot karena salah satu temannya tertangkap.
- Ibu membawa buah tangan setelah pulang dari liburannya di Bali.
3. Majas Personifikasi
Majas ini membandingkan benda benda mati seolah -olah seperti hidup. Contoh :
1. Malam ini bulan menatapku dengan penuh kehangatan.
2. Angin membelai rambutku begitu lembut.
3. Matahari mulai membakar kulitku.
4. Tanaman itu seakan melahap habis pagar yang berada di dekatnya.
5. Pohon itu seakan saling berbisik satu sama lain saat angin kencang menghampirinya.
6. Dinding kamarku mendengar dan melihat apapun yang aku lakukan saat berada di sana.
7. Pagar tembok itu menghalangiku saat mengejar pencuri yang hendak kabur.
8. Boneka itu begitu setia menemaniku sepanjang jalan menuju Yogyakarta.
9. Daun itu terbang bebas tertiup angin.
10. Hanya rumah ini yang bisa melindungiku dari serangan panas dan hujan.
4. Majas Alegori
ialah majas perbandingan yang bertautan satu sama lainnya dalam kesatuan yang utuh, kata kuncinya pesan moral.Contoh :
1. Hidup kita ini seperti sungai yang terus mengalir ke depan yang kadang kadang akan ada penghalang seperti batu, tumpukan sampah.
2. Kematian itu bukan seperti tidur yang kita tidak merasa apapun. Ketika kita mati kita masih bisa merasakan sakit siksaan dalam kubur karena dosa dosa kita.
3. Hidup ini terkadang ibarat sebuah sepeda. Untuk bisa berjalan kita harus terus mendayungnya namun jika kita tidak hati hati saat mendayungnya maka kita akan terjatuh.
4. Wanita itu seperti ular. Mulutnya teramat berbisa dan dusta karena semua yang keluar dari mulutnya adalah kata kata yang menyakitkan seperti racun.
5. Kelasku bagaikan pasar yang setiap hari di penuhi oleh keributan dan tidak ada aturan.
6. Hidup di dunia ini ibarat kita berteduh di bawah pohon dan cepat atau lambat kita pasti akan melanjutkan perjalanan kita ke tempat tujuan utama kita yaitu akhirat. Hanya menunggu waktu saja.
7. Anak bayi itu seperti kertas putih kosong. Dia belum tahu apa apa, belum memiliki dosa dan sebagainya. Kita sebagai orang tuanya yang menentukan seperti apa dia. Menjadi anak baik atau anak yang jahat.
8. Gadis itu ibarat bunga mawar yang meyihir kumbang kumbang untuk datang dan menghampirinya. Karena keindahan yang dimiliki olehnya membuat ia juga banyak di cintai orang.
9. Otak kita itu seperti pisau jika kita rajin mengasah maka dia akan tajam tapi jika dia jarang kita asah maka lama kelamaan akan tumpul bahkan berkarat.
10. Seorang ibu itu seperti matahari. Setiap hari dia akan selalu ada untuk menyinari bumi dengan kasih sayang yang besar setiap hari. Tanpa lelah dan tanpa mengharapkan imbalan.
5. Majas Simbolik
adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda - benda sebagai simbol/lambang. Contoh :
1. Warna merah melambangkan keberanian yang sejati.
2. Kebanggaan kita adalah burung Garuda yang merupakan lambang bangsa dan negara Indonesia.
3. Dalam persoalan politik, selalu ada yang menjadi kambing hitam. (korban)
4. Jika mereka tak terima dengan perbuatan kita, mereka bisa membawa persoalan ini sampai ke meja hijau. (pengadilan)
5. Ingatlah, jaga baik-baik kata-katamu! Mulutmu adalah harimaumu.
6. Pemuda itu tidak memiliki kepercayadirian dan pendirian, dia sepertibunglon yang seringkali berkamuflase.
7. Laki-laki itu hidung belang, banyak sekali wanita yang telah menjadi korbannya.
2. Kebanggaan kita adalah burung Garuda yang merupakan lambang bangsa dan negara Indonesia.
3. Dalam persoalan politik, selalu ada yang menjadi kambing hitam. (korban)
4. Jika mereka tak terima dengan perbuatan kita, mereka bisa membawa persoalan ini sampai ke meja hijau. (pengadilan)
5. Ingatlah, jaga baik-baik kata-katamu! Mulutmu adalah harimaumu.
6. Pemuda itu tidak memiliki kepercayadirian dan pendirian, dia sepertibunglon yang seringkali berkamuflase.
7. Laki-laki itu hidung belang, banyak sekali wanita yang telah menjadi korbannya.
8. Semenjak ayahnya meninggal 3 tahun lalu, ia telah menggantikan posisi ayahnya sebagai tulang punggung keluarga. (kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap keluarga)
9. Pembegal di kawasan itu dikenal sadis dalam melakukan aksinya, tak jarang mereka menghabisi korbannya yang melawan, perilaku mereka tak ubahnya seperti iblis.
10. Buronan pembobol ATM yang sedang diburu polisi itu seperti kancil. Licik, cerdas, dan sulit ditangkap.
9. Pembegal di kawasan itu dikenal sadis dalam melakukan aksinya, tak jarang mereka menghabisi korbannya yang melawan, perilaku mereka tak ubahnya seperti iblis.
10. Buronan pembobol ATM yang sedang diburu polisi itu seperti kancil. Licik, cerdas, dan sulit ditangkap.
6. Majas Metonimia
adalah majas yang menggunakan ciri/label dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Contoh :
- Ayah membeli Honda baru untuk kakak. (motor)
- Pagi ini aku mengirim pesan singkat menggunakan smartfren Ibu.(HP)
- Ibu guru menulis dengan Snowman (sepidol)
- Aku menulis pelajaran dengan Pilot.(pena)
- Ayah mencukur kumisnya dengan Tiger (silet)
- Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)
- Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
- Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
- Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
- Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)